SEBUAH perusahaan asal Jepang menciptakan pakaian yang dilengkapi pendingin udara untuk menangkal cuaca panas dan keterbatasan energi yang menimpa negara itu sejak peristiwa tsunami.
Seperti dikutip Huffington Post, Senin (26/7), Kuchofuku Co. Ltd. menciptakan sebuah jaket yang mampu membuat penggunanya merasakan dingin dengan penyejuk udara bertenaga baterai lithium ion.
Baterai dalam jaket ini mampu bertahan selama 11 jam untuk satu kali isi ulang, jauh lebih hemat listrik ketimbang pendingin ruangan konvensional.
Sayangnya, harga satu buah jaket penyejuk ini masih cukup tinggi, yaitu 11.000 yen atau sekitar Rp.1,2 juta, demikian yang dikutip The Standard.
Ini bukan inovasi pertama yang dibuat para peneliti Jepang untuk menyiasati panasnya udara di negeri matahari terbit itu.
Sebelumnya juga beredar USB Cooling Necktie, dasi yang dilengkapi kipas angin di bagian simpulnya. Juga ada USB Heating and Cooling Keyboard, yang dapat menyesuaikan temperatur udara di ruangan melalui keyboard komputer.
Seperti dikutip Huffington Post, Senin (26/7), Kuchofuku Co. Ltd. menciptakan sebuah jaket yang mampu membuat penggunanya merasakan dingin dengan penyejuk udara bertenaga baterai lithium ion.
Baterai dalam jaket ini mampu bertahan selama 11 jam untuk satu kali isi ulang, jauh lebih hemat listrik ketimbang pendingin ruangan konvensional.
Sayangnya, harga satu buah jaket penyejuk ini masih cukup tinggi, yaitu 11.000 yen atau sekitar Rp.1,2 juta, demikian yang dikutip The Standard.
Ini bukan inovasi pertama yang dibuat para peneliti Jepang untuk menyiasati panasnya udara di negeri matahari terbit itu.
Sebelumnya juga beredar USB Cooling Necktie, dasi yang dilengkapi kipas angin di bagian simpulnya. Juga ada USB Heating and Cooling Keyboard, yang dapat menyesuaikan temperatur udara di ruangan melalui keyboard komputer.
0 Responses So Far: